Kamis, 11 April 2013

Sediaka ruang di hatimu untuk menerima kekalahan



“milikilah mental menjadi  juara” kata-kata motivasi ini mungkin sering kita dengar ketika  sedang mengikuti training, talkkshow, seminar atau training motivasi lainnya. memang benar hal ini sangat perlu ,karena kalau kita tidak punya mental jadi juara maka mental fastabiqul khoirot(berlomba dalam kebaikan ) tidak akan terbentuk.  Kalau mental fastabiqul khoirot tidak terbentuk maka kita akan menjadi manusia yang puas dengan apa yang sudah kita lakukan hari ini. Bisa dibilang cuek lah, ketika orang lain melakukan banyak kebaikan  maka orang yang tidak memiliki mental fastabiqul khoirot hanya akan berkata”oh gitu ya” berbeda dengan yang  bermental fastabiqul khoirot kira-kira jawabannya seperti ini “wah subhanallah ya, saya juga harus bisa nih , dia aja bisa pasti saya juga bisa kan sama-sama makan nasi” dari dua kasus tadi ada 2 perbedaan. Yang pertama menanggapi dengan cuek sedangkan yang kedua selain menanggapi timbul juga motviasi untuk bisa berbuat seperti orang tersebut bahka melebihinya. Nah sama juga ketika ketika mengikuti suatu perlombaan maka mental juara itu perlu, mesti ,kudu harus dibangun. Ketika mental juara sudah terbangun maka kita akan bekerja keras untuk bisa menjadi seorang juara. Namun ada satu hal yang sering kita lupakan, yaitu mental untuk menerima kekalahan. Bukan berarti kita pesimis duluan, menang dan kalah adalah sunatullah tidak selamanya kita akan selalu menang kan? Adakalanya kita harus menerima kekalahan.Nah ketika kita tidak menyiapkan mental utuk menerima kekalahan maka yang ada timbullah rasa kecewa yang teramat berlebihan. Kondisi ini tentu saja tidak baik, Karena dari rasa kecewa berat ini akan muncul rasa pesimis, jera untuk ikut perlombaan lagi dan sikap negatif lainnya. Maka menyediakan mental untuk menjadi seorang juara itu perlu namun menyediakan mental untuk menerima kekalahan itu jauh lebih perlu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Allah yang menunjukkan jalanNya

Kupikir belajar Bahasa Arab adalah pelarian Dari belajar TOEFL Yang tak kunjung naik scorenya untuk lanjut kuliah, awalnya memang begitu....