Minggu, 27 Oktober 2013

Agar Engkau Tahu Betapa Allah Mencintaimu By:uminomic



Masuk perguruan tinggi negri menjadi salah satu daftar mimpi yang harus saya wujudkan, maka mulailah strategi  itu diatur. Sejak SMA kelas 2 saya sudah mempersiapkannya belajar mati-matian sampai larut malam tak lupa puasa seni dan kamis selalu saya lakukan untuk mendukung keberhasilan mimpi saya tersebut. meminta doa kepada orang tua salah satu agenda wajib yang harus saya lakukan karena konon doa orang tua itu mustajab. Maka mulailah saya utarakan mimpi itu kepada kedua orang tua, meskipun tanggapannya tidak terlalu positif
“sudahlah kuliah di tempat murah saja, ibu tidak punya uang. Apalagi kalau kamu harus tinggal di luar kota biaya hidupnya semkain mahal”
Saat itu saya hanya berkata ok saya tidak akan meminta biaya pada ibu dan bapak saya hanya minta do’a dari ibu dan bapak.
Menjelang kelulusan ada beberapa perguruan tinggi yang melakukan tes langsung ke sekolah, dulu PMDK namanya. Penjaringan mahasiswa berprestasi yang diadakan oleh PTN langsung di tempat asal sekolahnya. Optimisme saya waktu itu sangat besar karena rata-rata nilai saya 8 sudah memenuhi syarat untuk bisa mengikuti tes PMDK. 2 minggu setelah tes, diadakan pengumuman. Harap-harap cemas saya menantikannya, kedus teman saya lulus optimisme saya kian besar karena secara nilai akademik, nilai saya jauh lebih tinggi diatas mereka. namun ternyata keberuntungan itu belum berpihak pada saya, saya gagal masuk PTN. Selama seminggu saya mengutuk diri dan menyalahkan tuhan. Kenapa Allah begitu tidak adil kepada saya, saya sudah belajar mati-matian, do’a dan usaha sudah saya maksimalkan kenapa hasilnya seperti ini. sebenarnya apa yang Allah rencanakan untuk saya?
Meratapi nasib tidak akan pernah menyelesaikan masalah, saya pun harus bangkit dari kegagalan ini. saya mencoba menata hidup, life must go on PTN mungkin bukanlah yang terbaik bagi saya karena ternyata Allah telah menyiapka tempat yang jauh lebih baik untuk saya.
Pesantren, tempat inilah yang ternyata Allah persiapkan untuk saya. Tempat yang tidak pernah saya impikan sama sekali namun Allah justru mengirim saya ke tempat ini. kembali pertanyaan itu hadir, apa sebenarnya yang Allah inginkan dari saya?
***
Tiga tahun telah berlalu, saya akhirnya tau kenapa Allah mengirim saya ke pesantren. Allah ingin agar saya lebih mengenalNya, agar saya belajar memaknai bahwa hidup bukan hanya sekedar mengejar duniawi ada kehidupan akhirat yang harus jauh dipersiapkan. Mungki jika Allah tidak mengirim saya ke pesantren entah akan jadi seperti apa saya, hidup dengan hura-hura, pergaulan dengan lawa jenis yang tidak ada batasnya, mengumbar aurat sana-sini.
Jika pertanyaa itu muncual lagi, apa yang sebenarnya Allah inginkan dari saya? Saya akan menjawab “Allah ingin agar saya tahu betapa Allah sangat mencintai saya”.
Dalam sunyi, 13 oktober 2013

KETIKA PENGHAFAL QUR’AN MEROKOK dan PACARAN



Dimanapun, kapanpun Allah selalu memberikan kesempatan kita untuk terus belajar, belajar menjadi guru yang  baik, adik yang baik, kakak  yang baik, teman yang baik, mahasiswa yang baik, partner kerja yang baik. Setiap hari rasanya tak lepas dari pembelajaran itu karena hakikatnya manusia manusia memang adalah seorang pembelajar, karena hanya dengan belajar kita akan bisa memahami hakikat kehidupan ini. seperti halnya hari ini Allah menunjukkan kasih sayangnya kepada saya, Allah ingin agar saya belajar ikhlas dan sabar.
Saya punya seorang teman yang hafal Qur’an, Subhanallah pandangan orang terhadap penghafal Qur’an pastilah berakhlak yang baik, tutur katanya sopan, selalu menjaga diri dari kemaksiatan dan hal-hal yang syubhat karena dia tahu betul jika sedikit saja kemaksiatan yang dia lakukan akan menghilangkan hafalannya. Manusia itu tempatnya salah dan dosa, seringkali alasan inilah yang menjadikan pembenaran terhadap kesalahan yang dilakukan oleh manusia, sayapun setuju dengan hal ini namun jika kesalahan yang kita lakukan terlalu sering dilakukan bahkan sudah menjadi hal yang biasa saja, pantaskah ini disebut sebagai kekhilafan? Seorang teman saya yang penghafal Qur’an ini masih merokok bahkan pacaran, mungkin dikalangan sebagain ulama atau kyai memang masih ada yang membolehkan merokok. Karena pernah suatu ketika saya menanyakan kok masih ngerokok sih, bukannya fatwa MUI sudah mengharamkan yah? Teman saya menjawab memangnya sudah berapa kitab yang kamu baca sampai bisa mengatakan rokok itu haram, masih banyak kyai yang pemahaman agamanya mendalam toh mereka masih merokok. Saya tidak bisa berkomentar karena saya menyadari belum membaca kitab apapun. Tentang pacaran juga pernah saya tanyakan, apalagi di Al-Qur’an juga sudah jelas “janganlah engkau mendekati zina”, saya yakin dia sudah faham betul apa makna dari ayat tersebut.
Disatu sisi saya merasa bangga punya seorang teman yang hafal Al-Qur’an, namun disisi lain saya sedih karena setiap kali saya memberikan nasehat pasti dijawab pula dengan dalil-dalil Al qur’an yang dia keluarkan, saya pun tidak bisa berkutik karena secara keilmuan dia jauh lebih dari saya. Namu hal ini menjadi kekhawatiran bagi saya, saya sangat menyayangkan dengan kedalaman ilmu agamanya teman saya justru terperosok dalam sebuah kemaksiatan. Saya ingat perkataan seorang ustadz “jika seorang penghahafal al qur’an hanya menghafal sebatas tenggorokannya saja maka celakalah dia”. Jika Al-Qur’an hanya dihafal tanpa dimaknai dan diaplikasikan dalam perbuatan mungkin akan seperti inilah hasilnya, saya hanya berharap dan selalu berdoa semoga Allah membukakan pintu hati teman saya untuk segera kembali pada kebenaran.wallahua’lam

Sabtu, 05 Oktober 2013

Ketika Aku Jatuh Hati


Kapan terakhir kali rasa itu tumbuh? Pertanyaan konyol yag selama 3 hari kemarin hadir
Bahkan aku lupa kapan terakhir kali aku memikirkan manusia dari planet mars, bukan…bukan karena aku tidak normal. Namun karena setumpuk tugas kampus yang harus segera aku selesaikan, belum lagi amanah organisasi sehingga hampir tidak ada waktu untuk  sedikit memikirkan hal-hal semacam itu. namun 2 hari terakhir kemarin ada seseorang yang berhasil mengusik ketenanganku, lebih tepatnya tiba-tiba mulai hadir mengisi kekosongan jiwa, prikitiw….:) entahlah apa namanya perasaan ini mungkin kalau anak ABG mendefinisikannya ini adalah perasaan kagum,cinta,sayang ah…terlalu jauh rasanya.  Kalau sebagian besar bilang cinta itu naugerah ya memang betul namun jika rasa cinta hadir di saat yang tidak tepat maka akan menjadi sebuah bencana. Bagaimana tidak, orang yang sedang jatuh cinta akan selalu menyebut-nyebut nama yang dicintainya, mulai mencari tahu segala hal tentang dirinya, selalu ingin bersamanya, ingin terlihat baik di depannya lebih buruknya lagi akan timbul rasa cemburu jika melihat ada wanita yang lebih dekat dengannya Arrrrrrgh….terlalu konyol rasanya jika aku harus mengalami itu semua.
Ya rabb apa yang harus aku lakukan? Rasa cinta ini jangan sampai mengalahkan rasa cinta hamba padaMu, jangan biarka rasa ini terus tumbuh kecuali engkau telah menghalalkan kami dalam ikatan pernikahan( ehm…ngarep). Berharap kan boleh asal jangan berlebihan, apa siiiiiiJ ya sudahlah akhiri saja perasaan ini, tapi gimana?
1.      Sibukkan diri dengan hal positif
2.      Usahakan jangan berinteraksi dengan orang tersebut
3.      Banyak istighfar, minta perlindungan samaAllah
4.      Karena Allah lah sang pemilik hati ini, minta lah pada allah untuk selalu meneguhkan hati-hati kita dalam kebenaran
5.      Jangan dengerin lagu-lagu mellow atau film romantis yang bikin kamu tambah inget sama dia
6.      Yakinlah jika memang jodoh, allah kan pertemukan kalian dalam ikatan yang lebih indah yang di ridhoi olehNya
7.      Say no to modus and kepo sama orang tersebut
8.      Jaga hati, jaga pandangan, jaga hijab
9.      Bersikaplah sewajarnya, jangan lebay kayak anak SMA yang lagi kasmaran, inget umur hehe….
10.  Mintalah nasihat tentang bahayanya pacaran
Akhirnya selamat berjuang menaklukan rasa yang belum halal, inget semua akan indah pada waktunya. Ini Cuma fatamorgana yang sekilas terlihat indah namun penuh dengan tipu dayta. Selalu ingat bahwa cinta hakiki hanya milik Allah SWT.
2 oktober 2013
Yang tengah berjuang menepis cinta yang belum halalJ

Allah yang menunjukkan jalanNya

Kupikir belajar Bahasa Arab adalah pelarian Dari belajar TOEFL Yang tak kunjung naik scorenya untuk lanjut kuliah, awalnya memang begitu....