Selasa, 06 November 2018

Belajar Bahasa Arab: Bukan Sekedar Belajar Bahasa



Keinginan belajar bahasa arab sebetulnya sudah lama, tapi gak pernah serius ikut sampai selesai. Barulah setelah tergabung dalam satu halaqoh yang murrabiyahnya jago bahasa arab, tiap ketemu yang dibahasa quran, tadabbur dan tafsirnya. Aku yang tak bisa bahasa arab ini amat sangat pedih karena tidak bisa merasakan mukjizat setiap kata dalam quran.  Maka mulailah bekajar bahasa arab jadi wajib buat kami para mutarabbinya, tiap pekan dikomporin terus, dan memang buat seorang penghafal quran gak bisa bahasa arab itu rugi banget, jadi gak bisa memahami makna ayat yang sudah kita hafal. Bismillah, maka  mulailah aku mendaftar di sebuah lembaga bahasa arab (LIPIA) program sabtu ahad. Ini berat si memang, karena weekend ini tempatnya banyak acara dan kajian plus ngajar. Maka ku relakan beberapa agenda rutin sabtu ahad untuk diganti ke agenda belajar bahasa arab.
Pertama, aku terkesan banget karena pengajarnya asli orang sudan yang sangat minim bisa berbahasa indonesia, dan kami dikelaspun minim berbahasa arab, maka bahasa kami adalah bahasa tubuh hehe....dan kami harus memaksa diri untuk bisa berbahasa arab jika ingin bertanya. selain itu bicaranya cepet banget, hari pertama beneran pusing. Tapi lama-lama jadi terbiasa. Kedua, aku terkesan banget buku pelajarannya untuk yang bergambar akhwat/wanita tidak akan menampakkan wajahnya, hanya terlihat dari sampaing. Kecuali gambar wanita untuk anak-anak barulah wajahnya terlihat full. Masyaallah betapa menjaganya mereka, hingga buku untuk belajarpun sangat diperhatikan.

Berikutnya belajar bahasa arab juga memperbaiki bacaan quran kamu, karena pasti akan belajar makhroj huruf. Bagaimana pelafalan alif dan ain yang harus berbeda dan huruf-huruf lainnya. Berikutnya ini nih yang paling amazing yang saya rasakan, ada satu bab yang bahas tentang keluarga, seperti bahasa arabnya kakek, nenek, ayah, ibu dll. Dan tahu gak yang dibahas itu adalah keluarganya rasulallah, ya allah kita belajar bahasa arab tapi secara gak sadar sebetulnya kita sedang belajar sirohnya rasulallah.

Gak berhenti sampai disini kekaguman aku berlanjut, kalau ada pertanyaan apa yang sedang kamu kerjakan, dibahasa arab jawabannya bener-bener contohnya bagus banget. Membaca quran, pergi ke mesjid, atau sedang berwudhu, betul-betul aktivitas yang semuanya tuh baik.  Aku bener-bener jatuh cinta sama bahasa arab, dan mungkin akan banyak lagi kekaguman aku sama bahasa arab dipelajaran-pelajaran berikutnya. Menurutku belajar bahasa arab bukan sekedar belajar bahasa, tapi belajar tauhid dan menambah keimanan. Dan salah satu ilmu yang wajib dipelajari semua msulim adalah bahasa arab. Kenapa? Karena kitab suci kita berbahasa arab, bacaan sholat kita berbahasa arab, rujukan kitab-kita keilmuan islam berbahasa arab. Jadi rugi banget kalau kita gak bisa bahasa arab.
Selamat belajar bahasa arab J



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Allah yang menunjukkan jalanNya

Kupikir belajar Bahasa Arab adalah pelarian Dari belajar TOEFL Yang tak kunjung naik scorenya untuk lanjut kuliah, awalnya memang begitu....