Benchmarking merupakan proses dimana perusahaan
mengidentifiakasikan faktor keberhasilan kritis (critical succes factors)
mempelajari tentang praktik-praktik terbaik yang pernah dilakukan oleh
perusahaan lain (atau unit lain di dalam perusahaan) dan kemudian
mengimplementasikan perbaikan-perbaikan dalam proses perusahaan untuk mencapai
kinerja yang sama dengan para pesaingnya. Berikut ini adalah perusahaan yang
pernah menerapkan metode benchmarking di perusahannya.
“Benchmarking” Sebagai Upaya
Keseriusan PT. Kereta Api (Persero) Menata Anak Perusahaan
PT. KA (Kereta Api) melakukan benchmarking
kepada perusahaan PT. ASTRA internasional Tbk. PT. KA merasa perlu untuk
mengembangkan sayap bisnis ke sektor lain. Inilah yang menjadi alasan
keseriusan manajemen PT. KA dalam menata anak perusahaan agar lebih fokus dan
lebih lihai dalam bidang bisnisnya masing-masing. Salah satu filosofi PT. Astra
Internasional adalah “To provide the best service to our customer”, yang
hampir sama dengan visi PT. KA yaitu “menjadi penyedia jasa perkeretaapian
terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders”.
Intinya sama-sama ingin memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. PT. Kereta
Api saat ini sedang dalam proses transformasi menuju perusahaan yang lebih
stabil baik dalam bidang keuangan, produksi maupun dalam pendayagunaan SDM.
Untuk dapat menjadi perusahaan yang “established” diperlukan waktu yang lama, sehingga
untuk mempercepat hal itu, perusahaan tidak perlu belajar dari nol atau belajar
sendiri; namun belajar dari keberhasilan perusahaan lain dengan ukuran bisnis
yang cukup layak dijadikan referensi. Oleh karenanya PT. KA ingin belajar dari
perusahaan yang memiliki track record business berskala internasional ini, yang
mengembangkan usaha dalam 6 sektor bisnis lainnya meliputi 153 perusahaan
dengan kepemilikan saham lebih dari 5%, sehingga diklasifikasikan sebagai “anak
perusahaan”.
Bertempat di ruangan Excecutive
Lounge, Gedung Astra Internasional Jakarta, hadir Direktur Pengembangan Usaha
PT. Kereta Api (Persero) Julison Arifin, EVP Risk Management Bambang Parintis,
EVP Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Budi Noviantoro, beserta
sejumlah VP dan Manajer dari unit kerja lain, untuk mengadakan diskusi terbuka
dengan tim dari Astra Internasional yang saat itu dihadiri oleh Division Head
Organization Effectiveness, Budi Santoso dan Division Head Human & Capital
Management David Budiono beserta staf. “Saya berupaya mengajak rekan-rekan dari
lintas sektoral dengan tujuan agar terjadi pengayaan (enrichment). Kita dapat
bersama-sama belajar agar manfaatnya juga dapat dirasakan dari segala bidang
lainnya, karena organisasi ini tidak hanya terbentuk dari manajemen anak
perusahaan tetapi juga dari sektor yang lain”, ujar Julison.
Lebih dari 2 jam diskusi terbuka
ini berlangsung membicarakan tentang Kebijakan dan strategi portfolio bisnis
dari Astra Group (Holding Company), mekanisme pengelolaan dan pengembangan SDM
dan pengukuran kinerja Anak Perusahaan.
Julison Arifin menambahkan “Kita
studi banding tidak hanya dari Astra Internasional, namun dari perusahaan
terkemuka lainnya. Tapi pada akhirnya kita harus pandai memilih hal mana saja
yang dapat diadopsi PT. KA, untuk kemudian kita polakan atau modifikasi
kembali, karena secara alamiah perusahaan kereta api berbeda dengan perusahaan
lain, hanya beberapa prinsip manajemen yang hampir sama” tandasnya.
Sumber: www.matarama.co.id
Dari kasus yang
terjadi diatas dapat kita simpulkan bahwa setidaknya ada 4 poin yang dilakukan
PT. KA dalam melakukan benchmarking:
1. Dalam melakukan benchmarking dengan perusahaan lain,
perusahaan cenderung memilih perusahaan yang memiliki visi dan misi yang sama
dengan perusahaannya.
2. Perusahaan yang dijadikan benchmarking adalah perusahaan
yang memiliki riwayat sukses dalam menjalankan bisnisnya.
3. Memodifikasi kembali teknik-teknik yang akan diterapkan di
perusahan, karena setiap perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda. Boleh
jadi teknik tersebut berhasil di terapkan di perusahaan PT. ASTRA namun belum
tentu akan cocok jika diterapkan di perusahaanPT. KA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar