Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Membangga Diri

Gambar
Akhir-akhir ini penjualan saya meningkat, karena saya jualannya pake strategi marketing, selain itu saya juga punya banyak relasi. Nilai IPK saya semester ini juga naik, ini semua berkat usaha dan kerja keras, belajar tanpa kenal lelah. Sejauh ini hafalan saya lancar, karena saya rajin murojaah, tekun pantang, menyerah. Pernahkan terbesit dalam hati kita perasaan seperti ini? Jika pernah mari kita beristighfar bersama. Kenapa? Karena ternyata itu adalah istagna. Apa itu istagna, secara Bahasa istagna berrati tidak memerlukan atau tidak membutuhkan. Dalam QS al-Alaq ayat 6-7 Allah sebutkan kata istagna. كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَىٰ     أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَىٰ    Sekali-kali tidak, sungguh manusia itu benar-benar melampaui batas (6). Apabila mereka melihat dirinya serba cukup (7). Istagna dalam surat Al-Alaq diartikan dengan serba cukup, merasa serba cukup tanpa bantuan dari Allah. Merasa kalau apa-apa yang sudah diraihnya selama ini, han...

Jangan Takut Gagal Ta’aruf *untuk para akhwat pejuang taaruf yang menjaga kesucian dirinya, melalui proses yang baik menuju pernikahan*

Gambar
Saya tahu ketakutan ini mungkin muncul pada akhwat-akhwat yang sudah beberapa kali melakukan taaruf namun belum berhasil, dan pada saat ditawari untuk taaruf lagi seringkali ada perasaan takut gagal lagi dan memilih untuk istirahat sejenak. Ini menurut pengalaman teman, yang akhirnya saya pun mengalami perasaan ini, hiks.... suatu ketika saya pernah tanya pada salah satu teman, “mbk kok gak minta ditaarufin sama murabii” Hm...trauma aku, gagal terus (tapi sekarang belaiu ini udah nikah, Alhamdulillah ) Waktu itu dengan sok bijak saya jawab, gak boleh gitu mbk, kita harus tetap ikhtiar,   bla bla bla bla bla panjang kali lebar lah. Dan seketika Allah memang uji perkataan saya ini. Kegagalan pertama masih woles, berikutnya agak dipikirin. Selanjutnya nyerah, dan saya bilang saya lelah mau break dulu kalau ada yang ngajak taaruf. Ini mestinya gak boleh dilakukan, tapi jujur saja memang lelah, ingin menata hati terlebih dahulu, memuhasabah diri dan banyak merenung. Sempat ber...

Belajar Bahasa Arab: Bukan Sekedar Belajar Bahasa

Gambar
Keinginan belajar bahasa arab sebetulnya sudah lama, tapi gak pernah serius ikut sampai selesai. Barulah setelah tergabung dalam satu halaqoh yang murrabiyahnya jago bahasa arab, tiap ketemu yang dibahasa quran, tadabbur dan tafsirnya. Aku yang tak bisa bahasa arab ini amat sangat pedih karena tidak bisa merasakan mukjizat setiap kata dalam quran.   Maka mulailah bekajar bahasa arab jadi wajib buat kami para mutarabbinya, tiap pekan dikomporin terus, dan memang buat seorang penghafal quran gak bisa bahasa arab itu rugi banget, jadi gak bisa memahami makna ayat yang sudah kita hafal. Bismillah, maka   mulailah aku mendaftar di sebuah lembaga bahasa arab (LIPIA) program sabtu ahad. Ini berat si memang, karena weekend ini tempatnya banyak acara dan kajian plus ngajar. Maka ku relakan beberapa agenda rutin sabtu ahad untuk diganti ke agenda belajar bahasa arab. Pertama, aku terkesan banget karena pengajarnya asli orang sudan yang sangat minim bisa berbahasa indonesia, dan ka...