Postingan

Allah yang menunjukkan jalanNya

Gambar
Kupikir belajar Bahasa Arab adalah pelarian Dari belajar TOEFL Yang tak kunjung naik scorenya untuk lanjut kuliah, awalnya memang begitu. Bahkan Salah satu dosen di LBI tempatku ikut Les TOEFL mengatakan, kalau mau mudah belajar Bahasa Inggris, belajar Bahasa Arab dulu, Karena Bahasa Arab lebih kompleks dibanding Bahasa Inggris. Maka Aku hanya ikut satu level saja, selebihnya kuputuskan untuk ikut Bahasa Arab di LIPIA kelas sabtu ahad, selain Karena memang Yang kursusnya harus dibagi-bagi :). Alasan kedua belajar Bahasa Arab adalah ingin memahami Quran, terutama sejak ngaji Sama ummi Yang bisa Bahasa Arab, tiap ketemu dikomporin terus "penghafal Quran Yang gak bisa Bahasa Arab itu sayang banget, gak bisa seutuhnya menikmati jamuan Quran Dari Allah. Selain itu setiap Kali ikut kajian ustad ustadz pasti juga dibilang ayo belajar Bahasa Arab.  Alasan 3 beberapa lingkaran pertemananku anak-anak syariah Yang notabene jago Bahasa Arab, itu kadang bikin ngiri liat mereka baca fiqh,...

Maukah kamu bersabar? (Tadabbur Al-Furqan:20)

Gambar
Kita tidak bisa memilih ingin dengan siapa Kita hidup, bekerjasama, atau menjalin pertemanan. Karena mereka Yang hadir Dalam kehidupan Kita adalah bagian Dari  takdir Allah. Meski Yang Kita temui tidak selalu orang-orang baik, atau ya nggak orang jahat banget juga. Mungkin bisa dibilang annoying lah, Yang bikin Kita males melakukan interaksi dengannya. Tentu aja Allah punya maksud dibalik kehadiran orang tersebut, mungkin aja itu bagian dari peluang Kita untuk beramal sholeh, mengingatkan orang tersebut. Atau bisa juga Allah nunjukkin "kamu jangan memiliki sifat seperti ini, Karena tidak disukai orang-orang. Yang semuanya memiliki pelajaran Yang berharga. Pagi ini ketika murojaah surat Al-Furqon ayat 20: وجعلنا بعضكم لبعص فتنة أتصبرون "Dan Kami jadikan sebagian kamu, sebagai cobaan bagi sebagian Yang lain, maukah kamu bersabar?" Aku termenung, kenapa Allah menunjukkan ayat ini, kok kayaknya lagi Pas banget. Ya itu jawanannya, maukah kamu bersabar? Tinggal Kita j...

Corona Dan tawakkal Kita pada Allah

Gambar
Notes from Jordan Corona Dan tawakkal Kita pada Allah (Aku tidak tahu apakah ini nikmat atau musibah, Aku hanya berprasangka baik pada Allah) Tanggal 6 Maret kami berangkat ke Yordania, 2 hari sebelumnya, untuk pertamakali Indonesia mengumumkan Ada warganya yang terkena Corona Di Depok. Rencana awal saya Akan berangkat dari Depok, Karena semua barang masih di depok termasuk barang-barang penting. Koper dan winter clothes. Waktu itu saya berfikir Akan tetap pergi ke Depok, bismillah aja. Namun ternyata orang tua dan dari pihak yayasan tempat saya kerja tidak mengijinkan, Karena di khawatirkan Akan menimbulkan masalah. Akhirnya saya Cari win-win solution. Saya minta teman Yang kerja di ciputat untuk bawakan koper saya,dan Kita ketemu di Ciputat, lumayanlah pertengahan (makasi Banyak buat Hanif Audina Yang sudah mengantarkan koper 😭😭). Beberapa teman juga menanyakan "yakin mau tetap berangkat? Emang gak ditutup negaranya? Bandara itu tempat Yang rawan loh buat penularan...

Ketika Hina Dan Mulia Menjadi Pilihan (1)

Gambar
Jika kemuliaan diukur dengan kecantikan, kekayaan, nasab atau keturunan   tentu sudah banyak yang protes sama Allah, karena tidak semua orang Allah berikan hal tersebut. Tapi apakah iya kalau kita tidak memiliki 3 hal tersebut kita ini menjadi hina?   Sementara ketiga hal tersebut bukan kita yang memilihkan, tapi itu semua sudah Allah takdirkan. Maka mari kita belajar bagaimana menjadi mulia, dan bagaimana agar tidak menjadi hina. Pertama mari belajar dari Nabi Adam, Nabi aAam adalah mulia, karena seorang Nabi padahal Nabi Adam pernah gagal. Gagal mentaati salah satu perintah dari Allah yaitu dilarang memakan buah khuldi, tapi apa yang   menjadikan Adam mulia, lihat di surat Al-A’raf ayat 23 doa Nabi Adam “ ya tuhan kami, kami telah mendzalimi diri kami sendiri, jika engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi ”. Adam menjadi mulia bersebab kegagalan yang telah dilakukannya manjadikan adam berintrospeksi...

Eksistensi

Gambar
Era media social seperti sekarang ini, rasanya tidak berlebihan kalau bilang semua orang berlomba-lomba pengen eksis. Salah satunya, meng upload semua hal yang kita lakukan, lagi makan cekrek upload, lagi jalan cekrek upload, lagi ngaji cekrek upload dan kegiatan-kegiatan lain yang kita lakukan. Emang gak boleh ya? Tergantung niat masing-masing, kalau niatnya buat syiar ya inshaAllah dapat pahala syiar. Kalau niatnya yang lain, ya dapat sesuai apa yang diniatkan. Begitu kata   Rasulallah dalam Hadits Arbain Nawawi No 1 “ “ Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan ” (H.R Bukhari dan Muslim). Sebetulnya gimana si caranya kalau kita pengen tetap eksis, apakah harus jadi viral dulu baru eksis? Resepnya ada di Al-Quran loh, Surat Ar-ra”d ayat 17 “ Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya ; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi . Demikianlah Allah membuat perumpamaa...

Membangga Diri

Gambar
Akhir-akhir ini penjualan saya meningkat, karena saya jualannya pake strategi marketing, selain itu saya juga punya banyak relasi. Nilai IPK saya semester ini juga naik, ini semua berkat usaha dan kerja keras, belajar tanpa kenal lelah. Sejauh ini hafalan saya lancar, karena saya rajin murojaah, tekun pantang, menyerah. Pernahkan terbesit dalam hati kita perasaan seperti ini? Jika pernah mari kita beristighfar bersama. Kenapa? Karena ternyata itu adalah istagna. Apa itu istagna, secara Bahasa istagna berrati tidak memerlukan atau tidak membutuhkan. Dalam QS al-Alaq ayat 6-7 Allah sebutkan kata istagna. كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَىٰ     أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَىٰ    Sekali-kali tidak, sungguh manusia itu benar-benar melampaui batas (6). Apabila mereka melihat dirinya serba cukup (7). Istagna dalam surat Al-Alaq diartikan dengan serba cukup, merasa serba cukup tanpa bantuan dari Allah. Merasa kalau apa-apa yang sudah diraihnya selama ini, han...

Jangan Takut Gagal Ta’aruf *untuk para akhwat pejuang taaruf yang menjaga kesucian dirinya, melalui proses yang baik menuju pernikahan*

Gambar
Saya tahu ketakutan ini mungkin muncul pada akhwat-akhwat yang sudah beberapa kali melakukan taaruf namun belum berhasil, dan pada saat ditawari untuk taaruf lagi seringkali ada perasaan takut gagal lagi dan memilih untuk istirahat sejenak. Ini menurut pengalaman teman, yang akhirnya saya pun mengalami perasaan ini, hiks.... suatu ketika saya pernah tanya pada salah satu teman, “mbk kok gak minta ditaarufin sama murabii” Hm...trauma aku, gagal terus (tapi sekarang belaiu ini udah nikah, Alhamdulillah ) Waktu itu dengan sok bijak saya jawab, gak boleh gitu mbk, kita harus tetap ikhtiar,   bla bla bla bla bla panjang kali lebar lah. Dan seketika Allah memang uji perkataan saya ini. Kegagalan pertama masih woles, berikutnya agak dipikirin. Selanjutnya nyerah, dan saya bilang saya lelah mau break dulu kalau ada yang ngajak taaruf. Ini mestinya gak boleh dilakukan, tapi jujur saja memang lelah, ingin menata hati terlebih dahulu, memuhasabah diri dan banyak merenung. Sempat ber...