Kupikir belajar Bahasa Arab adalah pelarian Dari belajar TOEFL Yang tak kunjung naik scorenya untuk lanjut kuliah, awalnya memang begitu. Bahkan Salah satu dosen di LBI tempatku ikut Les TOEFL mengatakan, kalau mau mudah belajar Bahasa Inggris, belajar Bahasa Arab dulu, Karena Bahasa Arab lebih kompleks dibanding Bahasa Inggris. Maka Aku hanya ikut satu level saja, selebihnya kuputuskan untuk ikut Bahasa Arab di LIPIA kelas sabtu ahad, selain Karena memang Yang kursusnya harus dibagi-bagi :). Alasan kedua belajar Bahasa Arab adalah ingin memahami Quran, terutama sejak ngaji Sama ummi Yang bisa Bahasa Arab, tiap ketemu dikomporin terus "penghafal Quran Yang gak bisa Bahasa Arab itu sayang banget, gak bisa seutuhnya menikmati jamuan Quran Dari Allah.
Selain itu setiap Kali ikut kajian ustad ustadz pasti juga dibilang ayo belajar Bahasa Arab.
Alasan 3 beberapa lingkaran pertemananku anak-anak syariah Yang notabene jago Bahasa Arab, itu kadang bikin ngiri liat mereka baca fiqh, tafsir dari kitabnya langsung, apalagi kalau liat mereka ngobrol pakai Bahasa Arab, udah lah beneran merasa sedih gak ngerti.
Maka ikutlah saya kelas Bahasa Arab di LIPIA, Hari pertama excited sekaligus bingung, gurunya langsung native Dari Sudan Yang beliau Sama sekali gak bisa Bahasa Indonesia. Jadilah dikelas itu hanya Ada 2 Bahasa, Bahasa Arab Dan Bahasa tubuh:).
Sering berjalannya waktu mulai Terbiasa dengan Aksen mereka Yang cepat, Dan kalau ditanya ya bisa jawab lah dikit-dikit.
Belajar Di Lipia Kami fokus pada percakapan, sementara untuk memahami Quran tentu butuh ilmu Yang lain, atau ilmu Nahi Dan Sharaf. Maka mulailah saya bertanya pada beberapa teman, adalah program Bahasa Arab intensif, Dan memang agak susah kalau bukan Di universitas atau ma'had. Maka terakhir saya Tanya k ustadz hasan, beliau ketua harian tempat saya ngajar di IQF Dan lulusan Lipia mungkin saja tahu. Tapi jawaban beliau sungguh tak diduga
"Ustadzah Cari teman saja, nanti belajar Sama saya Di IQF".
masyaAllah ini mah rezeki yang luar biasa, udah gak perlu jauh-jauh lagi nyari. Akhirnya Aku Coba Cari beberapa teman Yang mau ikut belajar, alhamdulillah pertemuan pertama penuh, berikutnya? Jangan ditanya, bahkan diakhir bulan hanya tinggal berdua. Itupun saya harus memaksa teman saya untuk terus mau belajar, Dan kasih motivasi Insha Allah Kita bisa sampai selesai. Alhamdulillah buku 1 nahwul wadih selesai. Berikutnya teman saya ini menikah Dan ikut suaminya, maka saya harus cari teman lagi agar belajar Bahasa Arab tetap jalan, Karena tidak mungkin kalau ustadz hanya mengajari saya saja.
Saya ajak teman-teman kursusan Lipia untuk ikut, alhamdulillah mereka bersedia meskipun jauh, Dari bintaro kedepok. Dari sepekan 3 Kali berubah menjadi 2kali, sampai akhirnya hanya sepekan sekali Karena jarak yang jauh itu. Saya pun ikut aja tidak apa-apa asalkan Masih tetap bisa Bahasa arab, jatuh bangun rasanya apalagi sudah masuk buku nahwul wadih 2 Yang pelajaran i'rabnya sudah Makin panjang. Selain harus menjaga semangat belajar, saya juga harus tetap menjaga semangat teman saya untuk terus mau belajar supaya kelas tetap Ada.
Kamipun mengadakan kelas tambahan,untuk membahas soal dan materi minggu lalu. Namun pada akhirnya, mereka memutuskan untuk tidak lanjut, Dan berarti kelas Bahasa arabpun Akan berhenti 😭😭.ya sudah sayapun tidak bisa maksa-maksa lagi Karena kasian juga jarak Yang jauh.
Selanjutnya saya Masih Coba mencari informasi untuk bisa tetap bisa ikut kelas Bahasa Arab. Dan 6 maret 2020, Allah menjawab doa saya. bahkan langsung belajar Bahasa Arab Di negara Yang berbahasa Arab (Yordania). Teringat satu ayat di Quran
والذين جاهدو فينا لنهدينهم سبلنا
"Dan orang-orang Yang bersungguh-sungguh, Allah Akan tunjukan jalannya".
Tugas Kita memang hanya bersungguh-sungguh Karena jalan-jalannya Allah Yang Akan membentangkan, bahkan Dari arah yang tidak pernah Kita duga.
Bersungguh-sungguhlah, Karena Allah Yang Akan menunjukkan jalanNya
#NotesFrom Jordan
Amman, Yordania. 9 Maret 2020
Bersama semilir angin musim dingin